Selasa, 18 Agustus 2009

Semestinya...

"Semestinya,
Tak kubunuh rasa ini sendiri, ketika aku telah menganggap semuanya menjadi mudah.
Semestinya,
Kubiarkan rasa itu hidup, ketika ada yang lebih berarti ketimbang sebuah rasa.
Semestinya,
Bukan hanya aku yang memanah jantung sendiri.
Semestinya,
Kau abaikan aku di alam sadarmu.
Semestinya,
Aku pergi..."

????

"Tiba-tiba angin menggempur bumi yang terlelap malam ini. Sangat keras!
Rembulan pun tak berkutik melengkapi keheningan hati.
Meski tangan bintang terlihat merayap di sisi pembaringan. Meraba, entah apa yang dicari.
Tak ditemukan, apa pun...selain aku..."

Lawan

...Angin malam menuntunku untuk melawan,
tapi aku terlalu lemah untuk bertahan.
kakiku gemetar, bibirku terkatup rapat untuk mengatakannya.
nafasku memburu kencang, ketika aku hampir terkapar dan kehilangan segalanya.
Tapi, aku masih memiliki-NYA...

M a l a m

Malam,
Adakah yang kau sembunyikan dari pandanganku? Adakah pesan dari teka-teki gulitamu? Masihkah ada rahasia antara kita?
Aku minta maaf jika rembulan tak menyinarimu dan mimpi-mimpinya tertunda. Tak perlu salahkan waktu yang terus bergulir, seperti kau menggantikan siang hari. Aku tak sangggup menjadi yang terindah untuk menghiasi pergantian waktu dari senja menuju fajarmu.
Anggaplah aku seperti serpihan tanpa makna, hingga Sang Perkasa menutup semesta raya...

Sebelum Terlambat

Kaki seakan tak menjejak bumi
Tangan tak menggapai langit yang mengusung mendung
yang runtuh.....
yang luruh....
Mengutip nyali di luapan kecemasan akan sisa waktu
Adakah esok hari yang ditatap?
Memelukmu yang baru pulang dari kegontaian?
Masih ada makna yang tersisa
Terkecuali, maut menjemputmu esok hari.
Merataplah ....
Memohonlah ....
.... Sebelum Terlambat.........

Pertemuan

.....seakan terhenti detik demi detik yang panjang
seperti termangunya si anggrek menatap tulip biru
menghentikan arus sungai yang membawa jazad suci melati

Matamu,
masih seperti dulu yang lembut menyapa seperti mentari pagi
menerobos relung hari membawa kabar jiwamu
layaknya menganugrahi pertemuan oleh karena ketentuan-Nya....

Selamat Ulang Tahun

Selamat Ulang Tahun, isteriku...
Tak ada hadiah ditanganku,
Hanya ada ucapan biasa dari mulutku,
Tapi di hatiku ada doa, ada asa dan ada cinta yang tak mungkin kulukiskan atas semua yang telah kau berikan untukku.
Kau beri aku cinta, perhatian dan anak lelaki kita: Setyo Enggar Baladewa...