Kamis, 22 Oktober 2009

Takut

Takut.....
Telah mengembara bersama setan-setan neraka yang menangis
abaikan kidung-kidung cinta nan merdu.
tak kah kau lelah,
berkubang dalam ketakutan dan kecurigaan yang membabi buta??

Tapi ketika cemburu membanting,
laksana badai yang mencabut akar-akar pohon
mematahkan tangkai-tangkai mawar di taman bunga yang berantakan.
aku gemetar ketakutan bersembunyi di dinding timur yang retak
tersandar menatap terbenamnya matahari.
berharap terhindar dari murka langit hancurkan segerombolan iblis
yang lari pontang-panting meratap dalam keluh kesah.

Seharusnya,
Kau bunuh rasa takutku ini......

Alasan...

Mari ayun langkah-langkah sunyi
menepuk angin yang membelai cakrawala
biarkan peluh mengalir mencari alasan...

Mari mengukir senyum di waktu-waktu yang panjang
indahkan kata rayu mendayu
biarkan gigi mengering mengunci sajak-sajak basi
mengusir murka dalam diri tanpa alasan...

Engkau adalah ragaku
satu dalam ikatan cahaya terang di ujung malam
bersama membunuh lelah,
sekata mengubur curiga yang mengganggu jiwa,
Ia hadir membawa alasannya sendiri di ujung pagi.

Mari memberi arti
mencekik curiga tanpa alasan
patahkan waktu, membuka hari baru.
Karena....
engkau adalah cintaku.