LAGI, suporter bola rusuh. Begitulah akibatnya kalo organisasinya kacangan, pengurusnya kacangan, pemainnya kacangan, suporternya kacangan yg juga sampah masyarakat. Mungkin akibat sejak balita dicekoki dengan vaksin palsu, makanya setalah remaja kalo nonton bola rusuh melulu dan rela menyakiti bahkan membunuh suporter lain kalo timnya kalah. Percayalah, orang-orang ini kalo udah dewasa 100 persen pasti jadi koruptor.
Untuk mencegah hal serupa di masa yang akan datang, pemerintah melalui aparat hukumnya harus tegas. Tembak di tempat saja bagi mereka yang bikin onar, anarkis dan mengancam nyawa orang lain. Gak usah pedulikan teriakan-teriakan aktivis HAM yang hanya bikin perut mual.
Olahraga seharusnya menjadi wadah untuk bersatu padu tanpa membedakan latar belakang sebagai satu bangsa. Bukan wadah untuk saling menyakiti dan membunuh seperti sekumpulan binatang rendahan penghuni neraka jahaman.
Saatnya mencintai sepakbola dan olahraga pada umumnya dengan cinta, bukan dengan darah, seperti darah-darah haram para suporter gila itu.
#Miris#
Tidak ada komentar :
Posting Komentar