Rabu, 20 Januari 2016

SI PENCABUT NYAWA ITU BERNAMA SIANIDA

"IDA mungkin nama seorang wanita yang lemah lembut. Tapi SianIDA bukanlah wanita, ia adalah racun super maut si pencabut nyawa". (Penulis)

SEKILAS sebut, kata Sianida terkesan lembut dan kewanita-wanitaan. Faktanya, Sianida adalah barang berbahaya si pencabut nyawa. Namanya menjadi populer akhir-akhir ini sejak kasus tewasnya wanita cantik jelita, Wayan Mirna, akibat menyeruput kopi yang di dalamnya sudah dicampur dengan Sianida.
Sianida sudah lama populer sebagai racun sangat berbahaya, dan kerap dipakai oleh pengarang kisah-kisah detektif, seperti Sir Arthur Conan Doyle, sebagai alat pembunuh.
Sianida pada dasarnya adalah zat kimia super aktif yang mengandung unsur siano, 'CN'. Zat kimia ini bisa berbentuk gas (hidrogen sianida, HCN) hingga kristal (sodium sianida, NaCN).
Nah, untuk membunuh seseorang, hanya dibutuhkan seper sepuluh gram Sianida. Sianida membunuh manusia dengan menghalangi tubuh menggunakan oksigen.
Dimanakah kita menemukan Sianida? Meski sangat mematikan, ternyata Sianida sangat sering dijumpai oleh manusia tanpa sadar. Mungkin yang paling jelas adalah pada Singkong dan Apel. Ya, Singkong sejak lama diketahui mengandung Sianida dan berbahaya bila salah mengolahnya. Gejala ringan keracunan Sianida Singkong biasanya pusing dan muntah-muntah.
Demikian halnya dengan Apel. Sianida bisa ditemukan di Biji Apel, oleh sebab itu sangat dianjurkan membuang Biji Apel jika ingin dibuat jus atau dimakan langsung.
Bahkan, sianida sejatinya terkandung dalam 110 keluarga tumbuh-tumbuhan. Menurut penelitian, memakan 1,5 Kg Kacang Lima (Kratok) bisa membunuh manusia, karena dalam kacang ini juga terkandung Sianida.
Bagi Amerika, Sianida adalah racun yang membuat mereka kaya. Sebab, sejak 100 tahun lebih, Sianida dipakai untuk memurnikan emas dari batu-batuan dengan lebih efektif dan murah.
Penggunaan Sianida di dunia pertambangan emas ditaksir telah berkontribusi sekitar USD50 miliar lebih untuk Amerika sejak 1980. Zat beracun ini dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam keberhasilan Amerika jadi salah satu produsen emas terbesar di dunia.
Berdasarkan penelitian, Sianida berbentuk gas adalah yang paling berbahaya, misalnya Hidrogen Sianida. Tak aneh bila gas ini kerap dipakai sebagai media hukuman mati.
Sejak 1920-an, Amerika telah menggunakan 'kamar gas' untuk mengeksekusi napi hukuman mati, bahkan sampai saat ini. Zat berbahaya ini juga menjadi favorit Nazi saat tragedi Holocaust.
Nazi terbukti banyak membangun kamar-kamar gas Sianida sebagai bagian program pembunuhan massal. Kebanyakan korban dari kamar gas Sianida ini adalah orang-orang Yahudi. Gas Sianida yang dipakai sebagai algojo massal di Perang Dunia II dikenal dengan nama 'ZyklonB'.
Namun faktanya, pada setiap orang di Bumi ini memiliki Sianida dalam tubuhnya, karena Sianida adalah salah satu bagian pembentuk DNA.
Berdasarkan teori pakar kimia Paul von Rague Schleyer dari Universitas Georgia, saat Bumi masih tanpa kehidupan, DNA pertama disebut terbentuk dari lima buah molekul Sianida atau Biomolekul. Sayangnya, asal-usul Biomolekul ini tidak diketahui. Salah satu dari molekul itu adalah Adenine, yang muncul dari reaksi kimi antara Sianida dan Amonia.
Tahukah Anda? Meskipun Sianida itu super berbahaya, namun tetap saja banyak yang doyan mengisap racun satu ini. Bingung? Jawabannya adalah rokok.
Rokok adalah salah satu sumber Sianida paling populer di dunia. Merokok menurut penelitian adalah sumber utama kontaminasi Sianida bagi mereka yang tidak berkerja di industri yang dekat dengan zat racun ini. Asap rokok memang mengandung Hidrogen Sianida.
Meski tidak langsung membunuh perokok, sianida pada rokok dapat menyebabkan pusing, lemas, mutah, pingsan, bahkan kematian mendadak.

(Sumber: emedicinehealth.com, cyanidedestruct.com, mmsa.net, nizkor.org, about.com, world-science.net, merdeka.com)

Tidak ada komentar :