Jumat, 15 Januari 2016

DI INDONESIA, NGOPI PUN UDAH GAK AMAN...!


"Jangan meminum Kopi Pahit, jika hidup dan nasibmu sudah terlalu pahit...". (Penulis)

TERNYATA, ngopi di Indonesia yang katanya rakyatnya ramah-ramah, pun sudah gak lagi aman. Padahal, 80 persen penduduk Indonesia adalah penikmat kopi. Terlebih, kopi di pasaran internsional, sebesar 14 persen dipasok dari Indonesia.
Tetapi ironisnya, warga Indonesia setidaknya saat ini, untuk bisa ngopi aja mulai terusik oleh rasa keamanan. Faktanya, sejumlah kasus bahkan berujung maut, mengancam para pengopi.
Tak ayal, para penikmat kopi pun tak lagi nikmat saat menyeruput kopi bubuk, kopi pancong, kopi saring, kopi tubruk, hingga kopi mahal yang dijual di tempat-tempat khusus. Mencari tempat ngopi yang asyik, santai, aman dan nyaman sudah mulai terganggu. Beberapa tempat yang seharusnya terbebas dari gangguan pun tak lagi steril dari bahaya.
Mengapa saya menyebut "Di Indonesia, Ngopi pun Udah Gak Aman"? Tentunya itu merujuk dari beberapa kasus yang terjadi di Indonesia dan sempat menghiasi wajah halaman media massa.
Tentu masih ingat saat sejumlah warga yang sedang asyik ngopi di pinggir jalan, ada yang tewas seketika dan ada yang luka berat akibat diseruduk mobil mewah Lamborghini. Kasus ini sempat heboh di media massa dan media sosial, tapi ya begitu deh. Pemilik Lamborghini kan biasanya orang-orang gedean. Kalo gak pengusaha kelas kakap dan para keluarganya, ya politisi, atau para pejabat. Soalnya gak mungkin orang-orang kecil mampu beli mobil super lux tersebut. Jadi bisa ditebak, bagaimana kelanjutan penanganannya adalah menjadi sesuatu hal yang sangat misterius.
Selanjutnya, masih gara-gara ngopi, seorang wanita cantik pun harus tewas meregang nyawa sesaat setelah menyeruput kopi di sebuah mall di Jakarta. Trus, berita yang gak kalah menghebohkan, tak hanya menghebohkan dalam negeri namun dunia internasional, ketika sejumlah orang yang lagi asyik ngopi di Starbuck, tiba-tiba diserang terusik oleh serangan teroris. "Ngopi di pinggir jalan diseruduk Lamborghini, Ngopi di Mall diracun, Ngopi di Starbuck dibom teroris. Ngopi pun sudah tak lagi nyaman di negeri ini," kata saya.

#‎Kemudian Ngopi di Rumah Tetangga#

Tidak ada komentar :