PADA suatu kesempatan, bertemulah Setan Gemuk dan Setan Kurus di sebuah persimpangan jalan. Terjadi obrolan serius antara kedua makhluk yang pernah diusir dari taman surga itu. Keduanya membicarakan tentang tugasnya masing-masing dari Baginda Raja Setan. Profesi mereka memang sama, yakni membawa misi menjerumuskan manusia ke lembah dosa. Hanya saja, nasib keduanya berbeda yang dapat dilihat dari tampilannya kurus dan gemuk.
Perbincangan dimulai oleh Setan Gemuk yang hatinya terenyuh setelah melihat temannya yang kurus kering, krempeng, baju compang-camping, kulit hangus, rambut gundul dan kelihatannya sangat menderita. Setan Gemuk bertanya, “Kalo boleh aku tahu, mengapa keadaannmu begitu mengenaskan, teman. Ada apa?”.
Dengan suara bergetar dan bibir kelu, Setan Kurus menjawab,” Nasibku sungguh-sungguh tidak beruntung, kawan. Karena sesuai dengan surat tugas dari Baginda Raja Setan, aku ditugaskan untuk menggoda dan menyesatkan manusia-manusia alim, beriman dan kuat berpegang teguh kepada ajaran agamanya. Akibatnya, tubuhku setiap hari selalu terbakar, tak pernah dapat makan-minum. Aku tidak bisa mendekati manusia-manusia seperti itu, sehingga aku harus mengintip dari jarak jauh. Sebab, setiap mereka melakukan aktivitas selalu diawali dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa. Aku benar-benar tak kuat, kawan. Wajar jika kondisiku amat menyedihkan seperti ini,” papar Setan Kurus. Mendengar penjelasan teman malangnya itu, Setan Gemuk hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya dengan menampakkan air muka berbela sungkawa.
Ketika giliran Setan Kurus yang berbalik bertanya tentang temannya yang berbadan gemuk dan makmur sentosa itu. Setan Gemuk menjawab, “Aku memang lebih beruntung, teman. Karena sesuai dengan surat tugas dari Baginda Raja Setan, aku ditugaskan untuk menggoda dan menyesatkan manusia-manusia laknat dan bejat. Suka korupsi, main perempuan, berjudi, minum-munuman keras sampai teler, mengkonsumsi narkoba sampai klenger, lupa kepada Tuhannya dan berbagai tindak kriminal lainnya. Seperti yang kamu lihat, semuanya ini adalah hasil dari pekerjaanku menggoda manusia-manusia seperti itu”.
Sudah pasti, Setan Kurus merasa iri mendengarnya. Maka dia berencana ingin melakukan lobi-lobi politik hitam yang lazim terjadi di dunia persetanan sana agar dirinya juga bisa mendepatkan tugas di “tempat basah” seperti Setan Gemuk. Dia akan berusaha semaksimal mungkin mewujudkan keinginannya. Yang jelas, berbagai upaya akan dilakukan. Apakah melalui money politik, jilatisme politik, fitnahisme politik, upetisme politik, adudombaisme politik dan lain sebagainya. Namun, sejauh ini masih belum diketahui apakah usahanya itu menuai hasil. Karena hingga tulisan ini diturunkan, saya sebagai penulis ceruta belum berhasil mengkonfirmasi lebih lanjut kepada yang bersangkutan.(*)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar