Selasa, 10 November 2015

TANGIS PAHLAWAN DI HARI PAHLAWAN

Oleh: Anto Winarno

JANGANKAN kepada pahlawan yang sudah tiada, sementara kepada pahlawan yang masih hidup saja penghargaannya masih belum memadai. Manis di mulut, seperti tema-teman yang sering diangkat setiap kali peringatan Hari Pahlawan. Membosankan, dan memuakkan.
Dulu PAHLAWAN BANGSA, Sekarang PAHLAWAN KESIANGAN...! Pahlawan kesiangan itu ya para koruptor itu, yang ternyata juga ikut memperingati Hari Pahlawan!.
Tak apa-apa sih, suapa pun boleh memeriahkan peringatan Hari Pahlawan. Karena peringatan yang dilakukan setiap tahunnya itu pun hanyalah seremoni belaka tanpa makna. Mulut para pejabat di negeri ini selalu berteriak, "Hormati Para Pahlawan...!!!", tetapi masih banyak veteran yg hidup menderita di bawah garis kemiskinan. Ironis!.
Seandainya, duit miliaran rupiah yang dipakai untuk acara seremonial peringatan Hari Pahlawan itu digunakan untuk menyejahterakan para veteran.....!. Tapi ya sudahlah, kita hanya bisa berandai-andai. Karena ada [ara bedebah di negeri ini yang berpikiran, lebih baik untuk ngisi kocek sendiri, ketimbang untuk membantu para veteran, yaitu para koruptor. ‪Para pahlawan bangsa sudah terlanjur mewariskan kemerdekaan negeri ini untuk dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia, termasuk oleh para koruptor laknatullah.
Trus, siapakah para pahlawan yang masih hidup saat ini?? Yg pasti bukanlah para politisi! Pahlawan yang masih hidup itu diantaranya adalah guru. Guru bangsa, guru kehidupan, dan guru sekolah!".

#‎CatetNyet‬...!#

Tidak ada komentar :