Selasa, 20 Oktober 2015

RICUH SEPAK BOLA INDONESIA

Oleh: Anto Winarno
ADA KATA KUNCI bagi nasib dunia persepakbolaan Indonesia supaya lebih baik lagi, yakni 'Kedewasaan'. Kalo organisasinya dewasa, pemainnya dewasa, dan penontonnya dewasa, maka dunia sepak bola Indonesia berpotensi untuk diselamatkan. Tapi kalo organisasinya kacangan, pemainnya kacangan, dan penontonnya kacangan, maka jangan pernah berharap dunia persepakbolaan Indonesia akan bermartabat.
Coba deh renungkan! Emang gak ada lagi ya prestasi sepakbola Indonesia selain kericuhan dan bentrok suporter? So, jika mental penontonnya masih bermental Tempe, jangan nonton bola! Nonton sinetron-sinetron sampah yang bertebaran di televisi-televisi nasional Indonesia. Pokoknya, gak mungkin sepakbola Indonesia bisa maju, kalo penontonnya masih hobi berantem. Emangnya kalo tim kesayangan loe kalah, dunia bakal kiamat ya?? Santai aja Bro! Ayo jadikan sepakbola sebagai olahraga indah dan olahraga pemersatu. Gilanya lagi, bahkan ada orang-orang saraf yang rela menyerang untuk menyakiti bahkan membunuh suporter lain hanya gara-gara tim kesayangannya kalah! Miris, orang-orang bego seperti ini berada di tengah-tengah masyarakat yang ingin menikmati indahnya sepakbola. Golongan orang-orang ini memang gak ingin menjadikan sepakbola sebagai olahraga indah pemersatu bangsa dengan penuh persaudaraan, tapi ingin menjadikannya sebagai ajang untuk memperlihatkan ketololannya sendiri.
Tak berlebihan, jika banyak orang-orang pecinta sepakbola Indonesia yang apatis, dan berkata: "Saya bukan nonton permainan sepakbolanya, tetapi saya nonton berantemnya. Karena sepakbola Indonesia, kalo gak berantem ya gak seru!".‪
Coba kamu bayangkan, contoh terbaru hanya karena final Piala Presiden, Jakarta harus Siaga I, dan nyatanya lebih dari seribu orang diangkut polisi karena berbuat onar. Begonya lagi, ada suporter tim lain yang tidak bertarung di ajang final Piala Presiden (Persib vs Sriwijaya Fc) ikut-ikutan bikin keributan dengan menyerang salah satu suporter finalis Piala Presiden. Hahahhaa.....itu bukti penonton sepakbola Indonesia pantesnya nonton Sinetron atau nonton acara Dahsyat atau Inbox". ‪#

#Ini Pendapatku,Kamu Gak Usah#

Tidak ada komentar :