Minggu, 22 Desember 2013

RENUNGAN HARI IBU



"Tempat yang paling tentram adalah di sisi Ibu". (Pepatah)

PERLU apresiasi luar biasa bagi orang-orang yang meletakkan seorang Ibu di tempat yang mulia di kehidupan dunia dan akherat. Bahkan, dalam Islam menyebut nama Ibu sebanyak tiga kali sebagai orang yang wajib dihormati.
Sebaliknya, apresiasi luar biasa juga pantas diberikan kepada orang-orang yang belum meletakkan seorang Ibu di tempat yang semestinya. Misalnya memuja-muji Ibu di halaman Facebook dan Twetternya (mungkin) hanya setahun sekali saat peringatan Hari Ibu tiba. Sementara sikap kesehariannya kepada Ibunya, jauh dari kalimat-kalimat pujianuntuk Ibu yang dipostingnya itu.
Karena, ada keyakinan sebagian darimereka, kalo lagi seneng lebih mencari pasangannya, namun ketika lagi sedih baru mencari Ibunya. Kalo lagi sukses langsung bercerita ke pasangannya, tapi kalo sedang gagal bercerita ke Ibunya. Kalo sedang berbahagia langsung memeluk pasangannya, tapi kalo lagi merana memeluk Ibunya.
Kalo sedang liburan selalu membawa pasangannya untuk bersuka ria, tapi kalo lagi sibuk mengantar anak-anaknya ke rumah Ibunya. Kalo pas Ultah selalu memberi hadiah indah ke pasangannya, tapi Ultah Ibu tidak pernah ingat. Kalo ketemu pasangan selalu melontarkan pujian dan sanjungan, tapi memuji dan menyanjung Ibunya pada saat Hari Ibu Doang, setahun sekali.
Tulisan sederhana ini tidak bermaksud memvonis atau mendiskriditkan Anda atau saya, atau siapa pun juga. Tulisan ini hanya sebagai bahan renungan kita semua tentang apa yang sudah dan telah kita berbuat untuk Ibu. Karena, tidak akan pernah ada perbuatan di dunia ini yang setimpal dengan apa yang pernah dilakukan seorang Ibu untuk anak-anaknya. Semoga bermanfaat. (*)
— bersama Dewo Winarno.

Tidak ada komentar :